JATENGPEDIA

DAERAH

Ketika Bupati Sragen dan Wakilnya Belanja di Pasar Sukodono

Ketika Bupati Sragen dan Wakilnya Belanja di Pasar Sukodono

SRAGEN – Apa jadinya jika Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan wakilnya Dedy Endriyatno bersama-sama berbelanja di Pasar Sukodono? Tak tanggung-tanggung, keduanya berangkat menuju pasar dari rumah dinas Bupati Sragen berboncengan dengan sepeda motor, Jumat (28/2/2020).

Tanpa canggung keduanya mencari barang yang mereka butuhkan. Wabup Dedy membeli nasi jagung, sekaligus bernostalgia dengan masa lalu. Nasi jagung dengan urap dan tempe benguk pun dibeli dari Wagiyem, penjual yang sudah berusia lanjut. Sementara, bupati yang akrab disapa Yuni membeli jajan pasar, ayam kampung, aneka bumbu, mulai dari bawang merah, bawang putih, cabai, serta sejumlah sayuran.

Awalnya, sebagian penjual dan pengunjung pasar tak menyadari jika yang mereka temui adalah kepala daerahnya. Namun, begitu mengetahui, mereka tak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berfoto bersama.

Ya, hari itu mereka menyosialisasikan Gerakan Ayo Belanja kepada masyarakat. Mereka juga membawa tas belanjaan sendiri. Hal itu sekaligus mengampayekan gerakan mengurangi limbah plastik, termasuk kantong plastik yang sering digunakan saat berbelanja.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen Muhammad Farid Wajdi menyampaikan, keberadaan Bupati dan Wabup Sragen ke pasar tradisional, bukan sekadar belanja. Mereka juga mengajak sejumlah aparatur sipil Negara (ASN), untuk mengajak masyarakat kembali berbelanja ke pasar tradisional. Terlebih, dengan banyaknya pasar modern yang tersebar di sejumlah wilayah.

“Ibu Bupati dan dan Bapak Wakil Bupati sengaja mengajak masyarakat berbelanja di pasar tradisional untuk membangun kepercayaan rakyat. Apalagi, belanja di pasar tradisional barangnya bervariasi dan tidak ketinggalan dengan pasar modern. Selain itu kita juga bisa bersosialisasi langsung dengan masyarakat dan para pedagang di pasar,” bebernya.

Ditambahkan, Pemerintah Kabupaten Sragen terus berupaya memperbaiki pasar tradisional. Sehingga, pasar yang semula identik dengan suasana kotor, kumuh, gelap, bau, dan tak tertata dengan baik, mulai berubah. Sekarang, masyarakat bisa lebih nyaman berbelanja di pasar tradisional karena kondisinya yang lebih bersih dan rapi.

“Pemerintah Kabupaten Sragen melakukan pembenahan dipasar tradisional dengan perbaikan sarana dan prasarana. Pada 2020 ini, kami alokasikan anggaran sebesar Rp42,5 miliar untuk pembangunan pasar di Kabupaten Sragen. Untuk Pasar Joko Tingkir Nglangon sebesar Rp30 miliar, dan Pasar Tangen Rp5 miliar dari APBD Kabupaten Sragen. Sedangkan untuk pembangunan Pasar Plupuh sebesar Rp2,5 miliar dari DAK (dana alokasi khusus),” ungkap Farid.

Menurutnya, semakin banyak masyarakat yang berbelanja di pasar tradisional, dapat meningkatkan perekonomian rakyat, khususnya di Kabupaten Sragen. Sebab, produk petani maupun UMKM yang dijual di pasar, akan terbeli oleh masyarakat. Dengan begitu, perputaran ekonomi akan berjalan.

“Dengan ekonomi masyarakat yang kuat, keluarga menjadi sejahtera,” tandasnya.(pemkabsragen/pemprovjateng)

BERITA POPULER

To Top